Minggu, 02 November 2014

Teori Pembangunan Dunia Ketiga


Teori-teori pembangunan Dunia Ketiga yang akan dibahas di bawah ini merupakan teori yang muncul dengan latar belakang adanya harapan untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara dunia ketiga, yaitu negara-negara miskin, sedang berkembang, dan terbelakang. Pandangan-pandangan terkait nilai-nilai negara maju atau modern diagung-agungkan sebagai acuan bagi Negara Dunia Ketiga yang ingin menjadi negara maju (Teori Modernisasi). Sisi lain menjelaskan bahwa berinteraksi dengan negara modern akan menambah kemiskinan negara Dunia Ketiga (Teori Ketergantungan/ Dependensi).







1.     Teori Modernisasi
Menurut teori evolusi, modernisasi memiliki beberapa asumsi:
1)     Modernisasi sebagai proses bertahap
2)     Proses homogenisasi, artinya akan terbentuk masyarakat dengan karakter dan struktur serupa
3)     Terwujud dalam bentuk Eropanisasi dan Amerikanisasi (mengadopsi berbagai sistem yang dipakai oleh negara barat)
4)     Merupakan proses yang tidak bergerak mundur
5)     Perubahan yang progresif
6)     Memerlukan waktu yang panjang
7)     Proses yang sistemik (melibatkan perubahan hampir di segala tingkah laku sosial)
8)     Proses transformasi (nilai-nilai tradisional harus diganti total dengan nilai-nilai modern)
9)     Proses yang bersifat terus-menerus
Teori modernisasi memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang menyebabkan ketergantungan negara Dunia Ketiga dengan negara maju. Dimana faktor-faktor tersebut dilihat sebagai faktor internal negara Dunia Ketiga. Berikut pendapat yang akan dijelaskan oleh para teoritikus terkait masalah yang dihadapi oleh negara Dunia Ketiga.
a.      David McClelland
Kemiskinan yang dialami oleh negara dunia ketiga yaitu karena masyarakatnya tidak memiliki semangat untuk berprestasi. Teori ini biasa dikenal dengan n-Ach (need for achivement). Masyarakat ini tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk memikirkan hal-hal yang dapat meningkatkan situasi saat ini ke arah yang lebih baik. Padahal negara maju siap mambantu dalam hal modal jika dibutuhkan oleh negara Dunia Ketiga. Ia juga menyebutkan bahwa intensias hubungan negara Dunia Ketiga dengan negara maju akan mampu menyerap ciri-ciri motivasi berprestasi tinggi yang dimiliki oelh negara barat.
b.     Alex Inkeles
Inkeles menyebutkan beberapa karakteristik manusia modern yang tidak dimiliki oleh masyarakat negara dunia ketiga:
a)     Menerima hal-hal baru
b)     Demokratis
c)      Menghargai waktu dan berorientasi ke masa depan
d)     Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
e)     Percaya diri
f)       Perhitungan
g)     Menghargai harkat hidup manusia lain
h)     Lebih percaya terhadap IPTEK
Ada dua cara untuk dapat menjadi negara maju: pertama dengan pendidikan, kedua melalui faktor pengalaman kerja yaitu menggunakan teknologi di dalam setiap pekerjaannya.
c.      Walt Whiltman Rostow
Ada lima tahap pertumbuhan ekonomi: pertama, masyarakat tradisional. Tahap ini ditandai oleh pembangunan dan perubahan sosial yang berjalan lambat karena kemampuan masyarakatnya dalam mengakses IPTEK. Kedua, prakondisi tinggal landas. Tahap ini tumbuh ide-ide untuk mempelajari kemajuan ekonomi (berkembangnya pendidikan, wirausahawan). Ketiga, tahap tinggal landas. Tahap ini telah banyak pengusaha dan terjadi pembangunan di sektor industri. Keempat, tahap pematangan pertumbuhan. Pemanfaatan teknologi menjadi semakin kompleks. Kelima, konsumsi masa yang tinggi. Sektor industri mulai mengkhususkan pada produksi barang-barang konsumsi.
2.     Teori Ketergantungan (Teori Dependensi)
Teori ini juga disebut sebagai teori dependensi yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Teori ini melihat permasalahan yang dihadapi oleh negara dunia ketiga adalah ulah negara maju. Negara maju telah melakukan hegemoni kekuasaan di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya terhadap negara dunia ketiga. Teori Marx menjadi dasar pencetusan teori ini. Kelas proletar dikuasai kelas borjuis dengan menciptakan ketergantungan. Beberapa asumsi terkait teori ketergantungan yakni:
1)     Ketergantungan merupakan hal umum bagi negara Dunia Ketiga
2)     Diakibatkan faktor luar (di luar jangkauan politik, ekonomi dalam negeri)
3)     Surplus ekonomi negara Dunia Ketiga kepada negara maju
4)     Bertolak belakang dengan pembangunan selama surplus ekonomi pindah ke negara maju.
Berikut pendapat menurut beberapa teoritikus terkait teori ketergantungan:
a.      Paul Baran
Investasi yang dilakukan oleh negara maju ke negara Dunia Ketiga hanya akan menarik keuntungan negara Dunia Ketiga.
b.     Andre Gunder Frank
Negara-negara di dunia ini dikategorikan menjadi dua negara: pertama, negara metropolis maju. Kedua, negara satelit terbelakang. Frank menyebutkan ada 4 hipotesis utama:
a)     Pihak metropolis akan berkembang pesat dan Satelit akan menuju pada keterbelakangan
b)     Negara-negara yang kini menjadi negara Satelit, akan mampu mengembangkan sektor ekonomi dan industri jika hubungannya dengan negara metropolis sangat lemah
c)      Kawasan-kawasan yang kini terbelakang, adalah kawasan yang dulunya mempunya hubungan yang erat dengan negara metropolis
d)     Pertumbuhan beberapa kawasan maju saat ini bukanlah merupakan proses penerapan sistem kapitalis, tapi memang kawasan tersebut telah berkembang kukuh berdasarkan dinamikanya sendiri
c.      Theotonio Dos Santos
Santos mengkategorikan negara-negara di dunia menjadi dua kategori pula: Pertama, negara dominan sebagai negara maju. Kedua, negara tergantung sebagai negara dunia ketiga. Teoritikus ini mempunyai pandangan yang bertentangan dengan pandangan Frank, bahwa hubungan antara negara Dunia Ketiga dengan negara maju tidaklah selalu negatif. Artinya jika negara dominan mengalami kemajuan, maka negara tergantung akan mengalami kemajuan pula dan sebaliknya.
Tiga jenis ketergantungan dalam Tesis yang diajukan oleh Santos yaitu Pertama, ketergantungan kolonial yang dialami negara jajahan, dengan bentuk pemonopolian kepemilikan tanah, pertambangan, ekspor barang galian dan hasil bumi, hal ini dilakukan oleh negara dominan yang bekerjasama dengan elit negara tergantung. Kedua, ketergantungan industri keuangan yang melihat sektor ekonomi negara tergantung lebih berpusat pada ekspor bahan mentah dan produk pertanian. Ekspor bahan menyebabkan terkurasnya sumber daya negara sedangkan nilai tambah yang diperoleh sangatlah kecil. Ketiga, ketergantungan teknologi industri yang melihat sebagian besar negara tergantung merupakan negara yang tidak dapat memproduksi atau menguasai teknologi, sedangkan negara dominan adalah negara yang menguasai teknologi.

3.     Teori Sistem Dunia (Teori Sistem Ekonomi Kapitalis Dunia)
Menurut teori sistem dunia, dunia dipandang hanya sebagai satu sistem ekonomi saja, yaitu sistem ekonomi kapitalis. Motivasi teori modernisasi untuk mengubah cara produksi masyarakat negara dunia ketiga sesungguhnya adalah usaha mengubah cara produksi prakapitalis menuju kapitalis, yang sudah diterapkan di negara-negara maju, untuk ditiru negara Dunia Ketiga.
Menurut hubungannya dengan berbagai negara di dunia, maka ada tiga bentuk negara dalam teori sistem dunia yaitu negara sentral, semipinggiran, dan pinggiran. Negara sentral diposisikan sebagai negara yang melakukan eksploitasi terhadap negara semipinggiran dan pinggiran, Negara semipinggiran disebut sebagai salah satu model kesuksesan ekonomi yang faktanya masih bergantung pada negara sentral, sedangkan negara pinggiran menaikkan statusnya menjadi negara semipinggiran akibat keberhasilan perekonomiannya.
Ketiga bentuk negara tersebut semua berorientasi sama untuk dapat mencapai menjadi negara sentral. Perubahan status negara pinggiran menuju semipinggiran ditentukan oleh keberhasilan negara pinggiran strategi pembangunan dengan memanfaatkan peluangn (berdiri di atas kaki sendiri), dan perubahan status negara semipinggiran dengan perluasan pasar dan penggunaan teknologi. Bahkan negara semipinggiran dibutuhkan dalam mengatasi disentegrasi sistem dunia (antara negara pinggiran dengan negara sentral)

Sumber: Martono, Nanang. 2001. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo

0 komentar:

Posting Komentar