Teori-teori pembangunan Dunia Ketiga yang
akan dibahas di bawah ini merupakan teori yang muncul dengan latar belakang adanya
harapan untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
negara-negara dunia ketiga, yaitu negara-negara miskin, sedang berkembang, dan
terbelakang. Pandangan-pandangan terkait nilai-nilai negara maju atau modern
diagung-agungkan sebagai acuan bagi Negara Dunia Ketiga yang ingin menjadi
negara maju (Teori Modernisasi). Sisi lain menjelaskan bahwa berinteraksi
dengan negara modern akan menambah kemiskinan negara Dunia Ketiga (Teori
Ketergantungan/ Dependensi).
1.
Teori
Modernisasi
Menurut teori
evolusi, modernisasi memiliki beberapa asumsi:
1) Modernisasi
sebagai proses bertahap
2) Proses
homogenisasi, artinya akan terbentuk masyarakat dengan karakter dan struktur
serupa
3) Terwujud
dalam bentuk Eropanisasi dan Amerikanisasi (mengadopsi berbagai
sistem yang dipakai oleh negara barat)
4) Merupakan
proses yang tidak bergerak mundur
5) Perubahan
yang progresif
6) Memerlukan
waktu yang panjang
7) Proses yang
sistemik (melibatkan perubahan hampir di segala tingkah laku sosial)
8) Proses
transformasi (nilai-nilai tradisional harus diganti total dengan nilai-nilai modern)
9) Proses yang
bersifat terus-menerus
Teori
modernisasi memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang menyebabkan
ketergantungan negara Dunia Ketiga dengan negara maju. Dimana faktor-faktor
tersebut dilihat sebagai faktor internal negara Dunia Ketiga. Berikut pendapat
yang akan dijelaskan oleh para teoritikus terkait masalah yang dihadapi oleh
negara Dunia Ketiga.
a.
David
McClelland
Kemiskinan yang dialami oleh negara dunia ketiga yaitu karena
masyarakatnya tidak memiliki semangat untuk berprestasi. Teori ini biasa
dikenal dengan n-Ach (need for achivement).
Masyarakat ini tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk memikirkan hal-hal yang
dapat meningkatkan situasi saat ini ke arah yang lebih baik. Padahal negara maju
siap mambantu dalam hal modal jika dibutuhkan oleh negara Dunia Ketiga. Ia juga
menyebutkan bahwa intensias hubungan negara Dunia Ketiga dengan negara maju
akan mampu menyerap ciri-ciri motivasi berprestasi tinggi yang dimiliki oelh
negara barat.
b.
Alex Inkeles
Inkeles menyebutkan beberapa karakteristik manusia modern yang
tidak dimiliki oleh masyarakat negara dunia ketiga:
a) Menerima
hal-hal baru
b) Demokratis
c) Menghargai
waktu dan berorientasi ke masa depan
d) Memiliki
perencanaan dan pengorganisasian
e) Percaya diri
f) Perhitungan
g) Menghargai
harkat hidup manusia lain
h) Lebih
percaya terhadap IPTEK
Ada dua cara untuk dapat menjadi negara maju: pertama dengan pendidikan, kedua
melalui faktor pengalaman kerja yaitu menggunakan teknologi di dalam setiap
pekerjaannya.
c.
Walt Whiltman
Rostow
Ada lima tahap pertumbuhan ekonomi: pertama, masyarakat tradisional. Tahap ini ditandai oleh
pembangunan dan perubahan sosial yang berjalan lambat karena kemampuan
masyarakatnya dalam mengakses IPTEK. Kedua,
prakondisi tinggal landas. Tahap ini tumbuh ide-ide untuk mempelajari
kemajuan ekonomi (berkembangnya pendidikan, wirausahawan). Ketiga, tahap tinggal landas. Tahap ini telah banyak pengusaha dan
terjadi pembangunan di sektor industri. Keempat,
tahap pematangan pertumbuhan. Pemanfaatan teknologi menjadi semakin
kompleks. Kelima, konsumsi masa yang
tinggi. Sektor industri mulai mengkhususkan pada produksi barang-barang
konsumsi.
2.
Teori
Ketergantungan (Teori Dependensi)
Teori ini
juga disebut sebagai teori dependensi yang merupakan antitesis dari teori
modernisasi. Teori ini melihat permasalahan yang dihadapi oleh negara dunia
ketiga adalah ulah negara maju. Negara maju telah melakukan hegemoni kekuasaan
di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya terhadap negara dunia ketiga. Teori
Marx menjadi dasar pencetusan teori ini. Kelas proletar dikuasai kelas borjuis
dengan menciptakan ketergantungan. Beberapa asumsi terkait teori ketergantungan
yakni:
1) Ketergantungan
merupakan hal umum bagi negara Dunia Ketiga
2) Diakibatkan
faktor luar (di luar jangkauan politik, ekonomi dalam negeri)
3) Surplus
ekonomi negara Dunia Ketiga kepada negara maju
4) Bertolak
belakang dengan pembangunan selama surplus ekonomi pindah ke negara maju.
Berikut
pendapat menurut beberapa teoritikus terkait teori ketergantungan:
a.
Paul Baran
Investasi yang dilakukan oleh negara maju ke negara Dunia Ketiga
hanya akan menarik keuntungan negara Dunia Ketiga.
b.
Andre Gunder
Frank
Negara-negara di dunia ini dikategorikan menjadi dua negara: pertama, negara metropolis maju. Kedua, negara satelit terbelakang. Frank
menyebutkan ada 4 hipotesis utama:
a) Pihak
metropolis akan berkembang pesat dan Satelit akan menuju pada keterbelakangan
b) Negara-negara
yang kini menjadi negara Satelit, akan mampu mengembangkan sektor ekonomi dan
industri jika hubungannya dengan negara metropolis sangat lemah
c) Kawasan-kawasan
yang kini terbelakang, adalah kawasan yang dulunya mempunya hubungan yang erat
dengan negara metropolis
d) Pertumbuhan
beberapa kawasan maju saat ini bukanlah merupakan proses penerapan sistem kapitalis,
tapi memang kawasan tersebut telah berkembang kukuh berdasarkan dinamikanya
sendiri
c.
Theotonio
Dos Santos
Santos mengkategorikan negara-negara di dunia menjadi dua kategori
pula: Pertama, negara dominan sebagai
negara maju. Kedua, negara tergantung
sebagai negara dunia ketiga. Teoritikus ini mempunyai pandangan yang
bertentangan dengan pandangan Frank, bahwa hubungan antara negara Dunia Ketiga
dengan negara maju tidaklah selalu negatif. Artinya jika negara dominan
mengalami kemajuan, maka negara tergantung akan mengalami kemajuan pula dan
sebaliknya.
Tiga jenis ketergantungan dalam Tesis yang diajukan oleh Santos
yaitu Pertama, ketergantungan
kolonial yang dialami negara jajahan, dengan bentuk pemonopolian kepemilikan
tanah, pertambangan, ekspor barang galian dan hasil bumi, hal ini dilakukan
oleh negara dominan yang bekerjasama dengan elit negara tergantung. Kedua, ketergantungan industri keuangan
yang melihat sektor ekonomi negara tergantung lebih berpusat pada ekspor bahan
mentah dan produk pertanian. Ekspor bahan menyebabkan terkurasnya sumber daya
negara sedangkan nilai tambah yang diperoleh sangatlah kecil. Ketiga, ketergantungan teknologi
industri yang melihat sebagian besar negara tergantung merupakan negara yang
tidak dapat memproduksi atau menguasai teknologi, sedangkan negara dominan
adalah negara yang menguasai teknologi.
3.
Teori Sistem
Dunia (Teori Sistem Ekonomi Kapitalis
Dunia)
Menurut
teori sistem dunia, dunia dipandang hanya sebagai satu sistem ekonomi saja,
yaitu sistem ekonomi kapitalis. Motivasi teori modernisasi untuk mengubah cara
produksi masyarakat negara dunia ketiga sesungguhnya adalah usaha mengubah cara
produksi prakapitalis menuju kapitalis, yang sudah diterapkan di negara-negara
maju, untuk ditiru negara Dunia Ketiga.
Menurut
hubungannya dengan berbagai negara di dunia, maka ada tiga bentuk negara dalam
teori sistem dunia yaitu negara sentral,
semipinggiran, dan pinggiran. Negara sentral diposisikan sebagai negara
yang melakukan eksploitasi terhadap negara semipinggiran dan pinggiran, Negara
semipinggiran disebut sebagai salah satu model kesuksesan ekonomi yang faktanya
masih bergantung pada negara sentral, sedangkan negara pinggiran menaikkan
statusnya menjadi negara semipinggiran akibat keberhasilan perekonomiannya.
Ketiga
bentuk negara tersebut semua berorientasi sama untuk dapat mencapai menjadi
negara sentral. Perubahan status negara pinggiran menuju semipinggiran
ditentukan oleh keberhasilan negara pinggiran strategi pembangunan dengan
memanfaatkan peluangn (berdiri di atas kaki sendiri), dan perubahan status
negara semipinggiran dengan perluasan pasar dan penggunaan teknologi. Bahkan
negara semipinggiran dibutuhkan dalam mengatasi disentegrasi sistem dunia
(antara negara pinggiran dengan negara sentral)
Sumber: Martono,
Nanang. 2001. Sosiologi Perubahan Sosial.
Jakarta: PT Raja Grafindo
0 komentar:
Posting Komentar