Senin, 10 November 2014

Mempersiapkan Diri Saat Malam Lailatulqadar Tiba



Banyak keistimewaan-keistimewaan yang terdapat di dalam bulan Ramadhan. Salah satunya adalah terdapat malam seribu bulan atau disebut Lailatuqadar. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada malam seribu bulan. Pada malam itu turun para Malaikat dan Malaikat Jibril atas izin Tuhanya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr: 1-5).
Malam Lailatulqadar terdapat pada 10 hari sebelum berakhirnya bulan ramadhan yakni pada tanggal ganjil bulan tersebut. Saat-saat menjelang malam Lailatulqadar Rasulullah SAW selalu mempersiapkan diri dengan beritikaf di masjid. Rasulullah SAW berkata: “Nabi apabila telah masuk sepuluh malam diakhir bulan ramadhan, maka beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam dan membangunkan istri beliau”. Beliau di masjid shalat wajib dan sunnah, membaca Al-quran, berdzikir, berdo’a, dan sebagainya. Rasulullah juga melakukan shalat Tarawih pada bulan ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda: “ Barang siapa yang mendirikan shalat (shalat malam)di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lampau”. Sepatutnya bagi seorang muslim muslimin yang bersemangat melakukan ketaatan pada Allah untuk menghidupkan malam tersebut karena beriman dan megharapkan pahala yang agung. Rasulullah SAW selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah disepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.  Aisyah istri Rasulullah SAW mengatakan: “Merupakan kebiasaan Rasulullah adalah beliau lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lain.”
Rasulullah SAW memberikan suatu amalan yang diucapkan tatkala malam itu adalah malam Lailatulqadar: “Alllahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ’afwa, fa’fu’anni (Ya Allah Engkau adalah Maha Pengampun, mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku).
Demikianlah yang dapat dilakukan untuk menjemput malam Lailatulqadar.
Kutipan dari: Nurani EDISI 651. Minggu IV Juli 2013 Hal 15

0 komentar:

Posting Komentar